Dari kelompok tani wilayah
Kecamatan Bagelen, antara lain memajang produk unggulannya seperti gula kelapa,
gula semut rasa jamu, serta berbagai makanan olahan. Kecamtan Purwodadi,
makanan olahan berbahan baku ikan laut. Kecamatan Ngombol, beras organik, serta
aneka produk olahan. Tak ketingalan Kecamatan Kaligesing, menampilkan kambing
etawa, susu kambing etawa instan, ekstrar kulit dan buah manggis yang dipercaya
mempunyai berbagai kasiat pengobatan.
Kepala Bidang Bina Usaha Tani
pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo, Drs Sunardi, menyatakan
bahwa kegiatan tersebut sebagai jawaban atas miringnya informasi beberapa waktu
lalu yang mengatakan bahwa, keberadaan STA mangkrak. Kedepan pihaknya juga akan
menggelar kegiatan yang sama, dengan memamerkan produk gula kelapa dan gula
semut. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan stigma STA mangkrak bisa ditepis.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa
tujuan penyelenggaraan tersebut sebagai upaya meningkatkan akses pasar bagi
petani. Meningkatkan peran STA sebagai sarana pemasaran hasil pertanian
bagi petani/klomtan/gapoktan, agar dapat berfungsi secara optimal. Serta
pembinaan kemandirian klomtan dalam kewirausahaan sebagai upaya peningkatan
pendapatan petani.
Bupati Mahsun Zain, pada
kesempatan yang sama menyatakan bahwa visi menjadi daerah agrobisnis itu
semakin dikokohkan dengan branding Kabupaten Purworejo yang baru saja
diresmikan yakni “Purworejo Go...agri-culture vision”. Dengan maksud
bahwa Kabupaten Purworejo sebagai daerah pertanian sekaligus sebagai daerah
yang mempertahankan dan mengembangkan seni budaya. Selain itu, juga untuk
mengikat komitmen Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam melakukan promosi baik
nasional maupun internasional tentang keunggulan dan keunikan potensi yang
berbeda dengan daerah lain.
Dengan demikian, cita-cita untuk
menjadi daerah agrobisnis merupakan sebuah tekad yang sangat kuat, yang harus
sungguh-sungguh kita perjuangkan agar menjadi kenyataan. Terlebih cita-cita
tersebut didasari pada kondisi riil, bahwa Purworejo merupakan daerah agraris
yang sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani, sehingga
kesejahteraan petani harus menjadi salah satu perhatian utama.
Persoalan yang dihadapi antara
lain luas areal pertanian semakin sempit, sementara jumlah penduduk semakin
bertambah. Banyak areal pertanian yan beralih fungsi, sementara masyarakat
masih tetap mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok sehari-hari. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah mencanangkan dua program, yaitu
keanekaragaman makanan dan intensifikasi pertanian.
Untuk program
keanekaragaman makanan, diharapkan masyarakat tidak sepenuhnya tegantung dari
beras. Namun upaya itu khususnya di Kabupaten Purworejo sangat sulit
dilaksanakan, karena masyarakat masih tergantung beras. Mengingat program pertama
sulit dilakukan, maka upaya lain dengan melaksanakan program kedua, yaitu
melalui intensifikasi pertanian.
Ia berharap melalui kegiatan
seperti ini, mampu menjadi wahana untuk memperkenalkan produk hasil pertanian
Kabupaten Purworejo, sekaligus menjadi informasi faktual mengenai potensi
pertanian Purworejo. Selain itu, bisa menjadi ajang pertemuan antara para
produsen dan konsumen, yang diharapkan dapat berinteraksi langsung untuk saling
bertukar informasi, melakukan promosi maupun bertransaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar