Jumat, 07 Desember 2012

Hasil Pertanian Purworejo Digelar di STA

Berbagai produk hasil pertanian dan makanan olahan berbahan baku hasil pertanian, digelar di Sub Terminal Agrobisnis (STA) Desa Krendetan Kecamatan Bagelen. Acara digelar selama tiga hari, dibuka Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Rabu (5/12). Acara digelar bertajuk “ Unjuk produk hasil pertanian wilayah Purworejo selatan” diikuti kelomok tani dan industri rumah tangga binaan Bank Jateng.

Dari kelompok tani wilayah Kecamatan Bagelen, antara lain memajang produk unggulannya seperti gula kelapa, gula semut rasa jamu, serta berbagai makanan olahan. Kecamtan Purwodadi, makanan olahan berbahan baku ikan laut. Kecamatan Ngombol, beras organik, serta aneka produk olahan. Tak ketingalan Kecamatan Kaligesing, menampilkan kambing etawa, susu kambing etawa instan, ekstrar kulit dan buah manggis yang dipercaya mempunyai berbagai kasiat pengobatan.

Kepala Bidang Bina Usaha Tani pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo, Drs Sunardi, menyatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai jawaban atas miringnya informasi beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa, keberadaan STA mangkrak. Kedepan pihaknya juga akan menggelar kegiatan yang sama, dengan memamerkan produk gula kelapa dan gula semut. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan stigma STA mangkrak bisa ditepis.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan tersebut sebagai upaya meningkatkan akses pasar bagi petani. Meningkatkan  peran STA sebagai sarana pemasaran hasil pertanian bagi petani/klomtan/gapoktan, agar dapat berfungsi secara optimal. Serta pembinaan kemandirian klomtan dalam kewirausahaan sebagai upaya peningkatan pendapatan petani.

Bupati Mahsun Zain, pada kesempatan yang sama menyatakan bahwa visi menjadi daerah agrobisnis itu semakin dikokohkan dengan branding Kabupaten Purworejo yang baru saja diresmikan yakni “Purworejo Go...agri-culture vision”. Dengan  maksud bahwa Kabupaten Purworejo sebagai daerah pertanian sekaligus sebagai daerah yang mempertahankan dan mengembangkan seni budaya. Selain itu, juga untuk mengikat komitmen Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam melakukan promosi baik nasional maupun internasional tentang keunggulan dan keunikan potensi yang berbeda dengan daerah lain.

Dengan demikian, cita-cita untuk menjadi daerah agrobisnis merupakan sebuah tekad yang sangat kuat, yang harus sungguh-sungguh kita perjuangkan agar menjadi kenyataan. Terlebih cita-cita tersebut didasari pada kondisi riil, bahwa Purworejo merupakan daerah agraris yang  sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai petani, sehingga kesejahteraan petani harus menjadi salah satu perhatian utama.

Persoalan yang dihadapi antara lain luas areal pertanian semakin sempit, sementara jumlah penduduk semakin bertambah. Banyak areal pertanian yan beralih fungsi, sementara masyarakat masih tetap mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokok sehari-hari. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah mencanangkan dua program, yaitu keanekaragaman makanan dan intensifikasi pertanian. 

Untuk program keanekaragaman makanan, diharapkan masyarakat tidak sepenuhnya tegantung dari beras. Namun upaya itu khususnya di Kabupaten Purworejo sangat sulit dilaksanakan, karena masyarakat masih tergantung beras. Mengingat program pertama sulit dilakukan, maka upaya lain dengan melaksanakan program kedua,  yaitu melalui intensifikasi pertanian.

Ia berharap melalui kegiatan seperti ini, mampu menjadi wahana untuk memperkenalkan produk hasil pertanian Kabupaten Purworejo, sekaligus menjadi informasi faktual mengenai  potensi pertanian Purworejo. Selain itu, bisa menjadi ajang pertemuan antara para produsen dan konsumen, yang diharapkan dapat berinteraksi langsung untuk saling bertukar informasi, melakukan promosi maupun bertransaksi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar