Selasa, 11 Desember 2012

ASI Penting Bagi Perkembangan Anak


Pengaruh zat besi, yodium dan air susu ibu (ASI) eksklusif, penting bagi perkembangan anak. Terutama pertumbuhan otak pada masa intrauterine hingga usia enam bulan, yang merupakan masa perkembangan otak paling pesat pada kehidupan manusia.

Hal itu dipaparkan dr Agung Triono SpA dari Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, selaku narasumber pada seminar kesehatan di Pendopo Kabupaten Purworejo, beberapa waktu lalu. Seminar kesehatan yang diselenggarakan TP PKK tersebut, di buka Bupati Purworejo dalam rangka gerakan nasional sadar gizi menuju manusia Indonesia yang prima.

Lebih lanjut dr Agung menjelaskan, untuk pemberian ASI pada bayi, saat ini banyak menjadi hambatan para ibu, terutama jika yang bersangkutan bekerja di luar rumah. Maka alternatif terbaik harus memerah ASI dan tetap diberikan kepada bayinya. “ASI ini dalam waktu 24 jam dimasukkan dalam kulkas masih baik. Maka jika seorang ibu hanya bekerja antara pukul 07.00 hingga 16.00 atau menjelang petang hari tetap tidak masalah. Bisa memberikan ASI pada bayinya,” ungkapnya.

Pada bagian lain dr Agung juga memaparkan beberapa contoh perilaku sadar gizi antara lain memantau berat badan secara teratur, makan beraneka ragam, mengonsumsi garam beryodium. Selain itu juga  memberikan hanya ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan, serta mendapatkan dan ememberikan implementasi gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan.

Sedangkan sumber yodium bisa didapat dari ikan, rumput laut, garam yang sudah diproses iodisasi. “ Untuk sumber zat besi terdapat pada jenis makanan antara lain daging unggas, ikan, kacang kapri, sayuran hijau dan buah. Dalam memberikan makanan pada anak, bukan makan yang banyak  tapi berilah makanan yang seimbang semua gizi tercukupi,” tandasnya.

Sementara itu dr Sonny Wibisono SPOG dari Rumah Sakit Kasih Ibu Purworejo memaparkan tentang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). AKI pada Ibu melahirkan bisa ditekan, dengan terus rutin memeriksakan kehamilan sejak awal. “ Dengan pemeriksaan rutin akan diketahui riwayat kesehatan dan catatan kehamilan. Sehingga ketika pada waktunya persalinan, bisa dilakukan antisipasi,” ujar dr Soni.

Ketua TP PKK Kabupaten Ny Yaminah Suhar SH mengatakan seminar kesehatan ini sebagai upaya peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku masayarakat tentang gizi yang sehat. Selain itu juga memberikan penjelasan tentang pengelolaan proses tumbuh kembang guna menciptakan balita yang berkualitas dan perawatan kehamilan dan kegawat daruratan kebidanan.
Seminar tersebut diikuti sekitar 500 peserta terdiri Ketua TP PKK Kecamatan, Pokja IV, Kader Posyandu, Kader PAUD, dan masyarakat umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar