Bantuan peralatan dari pemerintah
kepada masyarakat atau kelompok masyarakat, ternyata tidak selalu bisa
dimanfaatkan. Hal ini bisa terjadi lantaran alat yang diberikan, tidak sesuai
dengan kebutuhan atau kondisi petani. Akibatnya, petani kembali menggunakan
alat yang dimiliki sebelumnya.
Hal tersebut terungkap dalam
rapat koordinasi (rakor) anggota FEDEP Kabupaten Purworejo, Jumat
(14/12), di aula Bappeda. Rapat dipimpin Kabid Perekonomian dn penanaman Modal
Bappeda Drs Unang Nurhidayat, yang mengagendakan evaluasi dan penyusunan
rencana kegiatan FEDEP di tahun 2013 mendatang. Hadir mendampingi,
Kasubbid PDU dan Penanaman Modal Drs Muda Kahuni, dan ketua FEDEP tahun 2013
Drs Toni Prasetyo.
Menurut Unang, salah satu contoh
alat bantuan dari pemerintah propinsi yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan,
yaitu alat pengaduk pada pembuatan gula kelapa dan Choopher. Alat pengaduk pada
proses pembuatan gula kelapa, bantuan dari Dinas Koperasi Jawa Tengah yang
dibantukan kepada kelompok pengrajin gula kelapa Desa Tursino, diakui sangat
modern.
“Apabila bisa difungsikan, bisa
sangat membantu para pengrajin. Namun sayangnya, untuk menggerakan alat
tersebut, dibutuhkan listrik dengan daya yang tinggi. Sementara listrik yang
dimiliki petani hanya berkapasitas 450 watt,” ungkapnya.
Demikian juga bantuan alat pengrajang
hijauan pakan ternak (chopeer) dari Litbang Propinsi Jawa Tengah kepada
kelompok tani ternak kambing PE “Anjani” Kecamatan Kaligesing, ternyata
pisaunya dianggap kurang memenuhi standar. Sehingga hasilnya kurang maksimal.
Peternak memilih kembali menggunakan alat yang dimiliki sebelummnya, karena
dinilai hasilnya lebih bagus.
Menyinggung rencana kegiatan
FEDEP tahun mendatang, Unang menjelaskan bahwa dari tiga klaster yang ada,
kagiatannya akan melanjutkan tahun 2012. Untuk klaster gula kelapa akan
meningkatkan produksi. Klaster Kambing PE dengan kegiatan proses pembuatan susu
dan pupuk organik.
Sedangkan klaster jagung, akan
mengadakan pelatihan pembutan pakan ternak dan tepung jagung.
Direncanakan tahun 2013 mendatang, akan ditambah klaster pariwisata. Pertimbangannya, di propinsi ada tiga klaster yaitu bidang pertanian, industri dan pariwisata. Sementara di Purworejo baru dua bidang yaitu pertanian dan industri.
Direncanakan tahun 2013 mendatang, akan ditambah klaster pariwisata. Pertimbangannya, di propinsi ada tiga klaster yaitu bidang pertanian, industri dan pariwisata. Sementara di Purworejo baru dua bidang yaitu pertanian dan industri.
Ia mengharapkan agar kegiatan
dinas terkait diintegrasikan untuk mendukung kegiatan FEDEP. Ia mencontohkan,
ada rencana pemberian bantuan bibit tanaman kelapa. Sedangkan petani berharap
ada peremajaan tanaman kelapa dengan jenis lokal. Lebih lanjut ia
menginformasikan bahwa, untuk mendatang ketua FEDEP tidak boleh dijabat dari
birokarsai. Sehingga untuk tahun 2013, ketua dipercayakan kepada Drs Toni
Prasetyo. Selama ini Toni telah mendampingi FEDEP di lapangan sebagai nara
sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar