Sabtu, 15 Desember 2012

Bantuan Alat Pokmas Tidak Sesuai Kebutuhan


Bantuan peralatan dari pemerintah kepada masyarakat atau kelompok masyarakat, ternyata tidak selalu bisa dimanfaatkan. Hal ini bisa terjadi lantaran alat yang diberikan, tidak sesuai dengan kebutuhan atau kondisi petani. Akibatnya, petani kembali menggunakan alat yang dimiliki sebelumnya.

Hal tersebut terungkap dalam rapat koordinasi (rakor)  anggota FEDEP Kabupaten Purworejo, Jumat (14/12), di aula Bappeda. Rapat dipimpin Kabid Perekonomian dn penanaman Modal Bappeda Drs Unang Nurhidayat, yang mengagendakan evaluasi dan penyusunan rencana kegiatan FEDEP di tahun 2013 mendatang.  Hadir mendampingi, Kasubbid PDU dan Penanaman Modal Drs Muda Kahuni, dan ketua FEDEP tahun 2013 Drs Toni Prasetyo. 

Menurut Unang, salah satu contoh alat bantuan dari pemerintah propinsi yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan, yaitu alat pengaduk pada pembuatan gula kelapa dan Choopher. Alat pengaduk pada proses pembuatan gula kelapa, bantuan dari Dinas Koperasi Jawa Tengah yang dibantukan kepada kelompok pengrajin gula kelapa Desa Tursino, diakui sangat modern. 

“Apabila bisa difungsikan, bisa sangat membantu para pengrajin. Namun sayangnya, untuk menggerakan alat tersebut, dibutuhkan listrik dengan daya yang tinggi. Sementara listrik yang dimiliki petani hanya berkapasitas 450 watt,” ungkapnya. 

Demikian juga bantuan alat pengrajang hijauan pakan ternak (chopeer) dari Litbang Propinsi Jawa Tengah kepada kelompok tani ternak kambing PE “Anjani” Kecamatan Kaligesing, ternyata pisaunya dianggap kurang memenuhi standar. Sehingga hasilnya kurang maksimal. Peternak memilih kembali menggunakan alat yang dimiliki sebelummnya, karena dinilai hasilnya lebih bagus.

Menyinggung rencana kegiatan FEDEP tahun mendatang, Unang menjelaskan bahwa dari tiga klaster yang ada, kagiatannya akan melanjutkan tahun 2012. Untuk klaster gula kelapa akan meningkatkan produksi. Klaster Kambing PE dengan kegiatan proses pembuatan susu dan pupuk organik.

Sedangkan klaster jagung, akan mengadakan pelatihan pembutan pakan ternak dan tepung jagung.
Direncanakan tahun 2013 mendatang, akan ditambah klaster pariwisata. Pertimbangannya, di propinsi ada tiga  klaster yaitu bidang pertanian, industri dan pariwisata. Sementara di Purworejo baru dua bidang yaitu pertanian dan industri.  

Ia mengharapkan agar kegiatan dinas terkait diintegrasikan untuk mendukung kegiatan FEDEP. Ia mencontohkan, ada rencana pemberian bantuan bibit tanaman kelapa. Sedangkan petani berharap ada peremajaan tanaman kelapa dengan jenis lokal. Lebih lanjut ia menginformasikan bahwa, untuk mendatang ketua FEDEP tidak boleh dijabat dari birokarsai. Sehingga untuk tahun 2013, ketua dipercayakan kepada Drs Toni Prasetyo. Selama ini Toni telah mendampingi FEDEP di lapangan sebagai nara sumber.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar