Rabu, 31 Oktober 2012

Ratusan Warga Gerudug Polres Purworejo


Dengan menggunakan empat mobil truk, ratusan warga Desa Kaligesing, Kecamatan Kutoarjo Menggeruduk Mapolres Purworejo Selasa (30/10). Kedatangan massa ini untuk memberi dukungan moral terhadap Saryono (36), Kepala Desa Kaligesing yang sedang kesandung kasus hukum. Dukungan diberikan sebagai wujud simpati, prihatin dan peduli terhadap pimpinan mereka.

Warga meyakini kalau pimpinan mereka tidak sepenuhnya bersalah. Justru sebaliknya warga menilai sikap kepala desanya sangat loyal dan memihak terhadap masyarakat. “Pak Suyono itu kepribadianya sangat baik, jadi kasihan kalau harus menanggung sendiri,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya. Kedatangan ratusan warga tersebut kemudian diterima Binmas Polres Purworejo.

Secara bergantian warga selanjutnya dipertemukan dengan kepala desa yang kini tengah menjalani pemeriksaan. Menurut istri kepala desa, Afni Rositawati (30), kasus yang menimpa suaminya hanya masalah kesalahan administrasi yang berujung pada tuduhan korupsi kas desa berupa tanah bengkok yang disewakan warga sebesar Rp. 70 juta rupiah.

Afni Rositawati mengatakan, sepengetahuan dirinya masalah dana hasil penyewaan tanah bengkok hanya boleh digunakan untuk kepentingan desa. Dan selama ini suaminya sudah merealisasikan seperti aturan yang ada. Bahkan dalam penggunaan dana suaminya sudah berlaku transparan sehingga warga bisa melihat, mengawasi dan membuktikan sendiri. “Jadi letak persoalanya hanya administrasi saja. Kenapa pihak desa tidak pernah mencatat hasil penyewaan bengkok,” ungkap Afni.

Padahal, lanjut Afni, masalah sewa menyewa tanah bengkok di desanya sudah berlangsung dua periode. Yakni tahun 2009 – 2011 dan 2011 – 2012. Karena sudah berlangsung dua kali semestinya masalah tersebut sudah dicatat Kaur Keuangan dan diketahui oleh APBDES. Tapi hal itu ternyata tidak dilakukan oleh Kaur Keuangan dan APBDES sehingga suaminya yang harus bertanggung jawab. “Seharusnya jangan suami saya saja yang disalahkan, tapi mereka juga harus bertanggung jawab dan dipersalahkan,” tambah Afni.

Sementara itu, Kapolres Purworejo AKBP M. Taslim Choerodin membenarkan adanya penahanan dan pemeriksaan terhadap Saryono. Pihaknya juga tidak keberatan dan mempersilahkan warga yang ingin menjenguk dan memberi dukungan moral. “Saryono ditahan dan diperiksa trkait kasus tindak pidana korupsi kas desa hasil sewa tanah bengkok, “ kata Kapolres.

Selasa, 30 Oktober 2012

Pengecer Bensin Dituntut Dua Tahun Denda 20 M


Nasib sial dialami oleh Kliwon Juardi (46) warga RT 01 RW 02 Desa Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Gara-gara tidak membawa surat rekomendasi dari Dinas Perdagangan, Perindustrian Dan Koperasi (Disperindagkop) saat membeli BBM, pedagang bensin eceran ini dituntut dua tahun dan didenda 20 Miliar dengan tuntutan subsider tiga bulan.

Hal itu terungkap dalam persidangan tuntutan yang digelar Pengadilan Negeri Purworejo Senin (29/10). Dalam sidang tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Akmal SH yang diwakili Dhani SH menuntut Kliwon karena dianggap telah melanggar pasal 55 UU RI No 22 Tahun 2001 tentang minyak gas dan bumi.

Dalam persidangan yang diketuai oleh Hakim Heri Soemanto SH dengan Hakim anggota Erlina Widikartikawati SH dan Arum Kusuma Dewi SH, Kliwon langsung tertunduk lesu denagn wajah pasrah. Ditemui usai sidang, Kliwon yang didampingi pengacaranya, Bambang Winaryo SH dan Samino SH MM mengatakan, dirinya sangat kaget dan tidak menduga sama sekali bakal dituntut seperti itu.

Dituturkan, selama 20 tahun lebih dirinya menjadi penjual bensin eceran tidak pernah ada masalah. Demikian juga dengan beberapa pengecer bensin lainya di wilayah Bagelen. Pola yang digunakan dalam membeli bensin di SPBU Bagelen pun sama dengan yang lainya. Yakni menggunakan jerigen. Karena itu Kliwon mengaku tidak menyangka gara-gara membeli bensin di SPBU Bagelen tanpa surat rekomendasi dari Disperindagkop lantas ditangkap dan diadili. 

Padahal, kata Kliwon, selama ini dirinya sama sekali belum mendapatkan sosialisasi dari dinas terkait. “Jelas saja saya bingung, hanya karena membeli BBM 25 liter tanpa surat rekomendasi langsung dituduh melanggar hukum,” kata Kliwon.

Masih kata Kliwon lagi, seandainya sudah mendapat sosialisasi dirinya pasti akan meminta surat rekomendasi. Namun karena belum mendapat sosialisasi dirinya sama sekali tidak tahu mengenai surat rekomendasi tersebut. “Saya merasa tidak bersalah. Mestinya ada sosialisasi dulu atau teguran, tapi ini tidak. Tibab-tiba saja saya ditangkap dan diadili,” ungkap Kliwon yang berharap ada keadilan untuk dirinya.

Sementara itu, Bambang Winaryo SH mengatakan, pasal 55 UU RI NO 22 Tahun 2001 tentang minyak gas dan bumi yang dikenakan pada klienya sangat tidak tepat. Dalam tuduhan itu Kliwon dianggap melakukan penyalahgunaan untuk memperoleh keuntungan perseorangan. Padahal, pada pasal penjelasan penyalahgunaan yang dimaksud seperti pengoplosan, penyimpangan alokasi BBM dan penjualan BBM ke luar negeri. “Dan saya melihat semua itu tidak ada pada Kliwon,” jelas Bambang. 

Sabtu, 27 Oktober 2012

Tim Robotika SMA Negeri I Purworejo Juara I Piala Menristek


Setelah akhir September 2012 yang lalu SMA N 1 panen prestasi, pada  minggu ketiga bulan Oktober dalam berbagai event resmi kejuaraan baik tingkat lokal maupun nasional, SMA Negeri 1 Purworejo kembali membuat nama harum dan sejarah. Tidak tanggung-tanggung, puluhan kejuaraan berhasil disabet siswa SMA N 1 dalam berbagai lomba tersebut.

Waka Humas SMA N 1, Jazim Wahyudi, S.Pd., didampingi asisten Sunardi, M.Pd., menyebutkan, prestasi paling membanggakan adalah keluarnya Tim Robotika sebagai Juara I dalam lomba Robotika tingkat nasional yang berlangsung di UI  Jakarta, Sabtu (20/10) lalu. 

Dalam lomba memperebutkan piala Menristek, Tim Robotika SMA N 1 yang terdiri atas Aji Setyoko (17) siswa kelas XI IPA, Andrea Pramaditya Perwira Putra (17) siswa kelas XI IPA dan Ilham Fajar Iman (16) siswa kelas X berhasil memperebutkan tropy bergengsi serta penghargaan lainnya setelah berhasil menyingkirkan rival-rivalnya yang berasal dari seluruh Indonesia.
Dalam ajang bergengsi tersebut Tim Robotika SMA Negeri 1 Purworejo menampilkan Robot jenis Line Follower dan berhasil menyisihkan 26 kontestan lainya.

Ditemui di sekolahnya, ketiga siswa itu mengaku bangga bisa keluar sebagai juara pertama. "Target kami sebenarnya hanya juara III, tapi diluardugaan justru menjadi yang terbaik," kata Aji mewakili teman-temanya. Menurut Aji, robot tersebut merupakan teknologi awal dan masih dikembangkan lagi menjadi sebuah alat yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat luas. Diantaranya, untuk penjagaan perlintasan kereta api, alarm anti maling dan pendekteksi gempa.

Prestasi lain pada tingkat nasional yang diraih adalah Juara III Nasional Lomba Poster Semarak Geografi di Yogyakarta pada 20 Oktober 2012 atas nama Tri Yanti dari kelas XII.IPA-3. Selanjutnya, pada tingkat lokal Tim Basket SMA N 1 berhasil meraih juara II pada Smansa Home Coming yang diselenggarakan oleh Smansa Kebumen.

Di ajang lomba resmi tingkat kabupaten yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah kabupaten,  SMA N 1 meraih  Juara I Karnaval Hari Jadi tingkat SMA/MA/SMK. Juara I Putri ( Sri Wahyuningsih) dan Juara III putra ( Manggar Gendro Biyen Wicaksono) Lomba Seni Poster. Juara I putri ( Septriya Luthfitasari)  dan juara III putra ( Dien Ilham Genady) lomba Orasi Kebangsaan. Juara I ( Asri Wijayanti)  dan Juara harapan I ( Aldino Dwi Baresi)  lomba story telling, juara lomba geguritan ( Intan Amalia cs), juara II Lomba gerak jalan dan  juara I lomba paduan suara. 


Dalam lomba Teknologi Tepat Guna Pramuka oleh Kwarcab, tim putri SMA N 1 Purworejo terdiri atas Aiyudya Dinda Yashinta dan Eka Primadistia Kusumawardani,  menyabet juara I, sedangkan tim putra terdiri atas Aulia Rizki dan Fajar Nursodiq meraih juara harapan 1.

Kepala SMA Negeri I Purworejo Dra. Budiastuti Sumaryanti, M.Pd., menyatakan,  keberhasilan mengoleksi puluhan prestasi tersebut tak lepas dari peran Allah swt dan  kerja keras semua pihak, terutama para siswa dan guru pembimbing. “Kejuaraan-kejuaraan yang diraih tersebut makin mengukuhkan jatidiri SMA Negeri 1 Purworejo sebagai sekolah gudangnya prestasi,” katanya sambil menambahkan saat ini progam unggulan di SMA Negeri I Purworejo adalah Robotika, Zero Waste, dan Recycle.






Rabu, 24 Oktober 2012

Pengampu Bidang Kesra Harus Sering Turun Ke Lapangan


Pengambil kebijakan dan kalangan birokrasi harus peduli dengan apa yang dibutuhkan dan menjadi prioritas masyarakat. Oleh sebab itu, para pengampu bidang kesejahteraan rakyat (kesra), harus sering turun ke lapangan secara langsung. Kemudian mencari solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi masyarakat.

Hal itu dikatakan Bupati Purworejo dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Drs Tri Handoyo MM, ketika membuka rapat koordinasi bidang kesra, di ruang Arahiwang, Selasa (23/10). Rakor diikuti SKPD terkait, dengan narasumber dari Bappeda, DKK, Dinas P dan K, Disnakertransos dan BKBPP.

Lebih lanjut dikatakan bahwa bidang kesra sifatnya sosial, sehingga diharapkan tidak menuntut imbalan. “Yang terpenting kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat,” tandasnya.

Menurutnya, rakor ini sangat positif dan tepat agar tidak terjadi lagi kesalah-pahaman dalam menjalankan tugas dilapangan. Sehingga akan tercipta kebersamaan dan keterpanduan serta sinkronisasi program, baik di mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang kesejahteraan rakyat di lingkungan  Pemkab Purworejo.

“Saya berharap ke depan betul-betul terlaksana sinergitas masing-masing satker, masing-masing pelaksana di lapangan dalam penanganan masalah-masalah kesejahteraan rakyat,” harapnya.
Terkait pembangunan bidang kesra, ada beberapa yang menjadi penekanan, antara lain perlunya terus menyosialisasikan rencana regruping SD, agar masyarakat luas memahami maksud dan tujuan kebijakan tersebut. Selain itu, ia meminta agar dipantau jangan sampai sekolah memungut biaya yang berlebihan,  termasuk bagi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Mengenai permasalahan PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), diakui menjadi salah satu faktor penentu kemiskinan. Apabila dunia industri banyak yang meragukan kualitas SDM dari PMKS ini, alternatif yang perlu dikembangkan adalah pembinaan kewirausahaan. “Sehingga mereka juga tidak tergantung pada peluang kerja, justru bisa berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri untuk memenuhi kebutuhannya,” katanya.

Selain itu, agar diterapkan pola pengawasan yang ketat terhadap realisasi bantuan-bantuan sosial. “Jangan sampai bantuan tidak sampai pada tempatnya, dan kalau bisa ke depan penyaluran bantuan ini dibagi secara riil, jadi berdasarkan ajuan yang masuk kemudian dibagi per daerah, agar tidak terjadi ketimpangan penyaluran bantuan,” katanya.

Aset Bank Purworejo Naik 30 persen


Upaya PD BPR Bank Purworejo untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, diwujudkan dengan melakukan berbagai terobosan, mulai pembenahan internal segi keuangan dan SDM hingga pendekatan-pendekatan persuasif terhadap nasabah.

Karena itulah Bank Purworejo termasuk Bank yang mendapat predikat sangat bagus dari Info Bank Award, atas kinerja keuangan selama dua tahun berturut-turut. Selain itu asetnya juga selalu mengalami kenaikan.

Hal itu dikatakan Direktur Utama Bank Purworejo Wahyu Argono Irawanto SE, pada pelaksanaan undian tabungan Bank Purworejo, di kantornya Sabtu (20/10). Hadir pada undian tersebut diantaranya Wakil Bupati, Ketua DPRD, Dinsos Provinsi Jateng,  Asisten II, dan Dinas instansi terkait.

Dijelaskan bahwa untuk keuangan triwulan III tahun 2012, aset Bank Purworejo mencapai Rp 66,6 miliar. Apabila dibandingkan posisi akhir tahun 2011, naik 30 persen atau sebesar Rp 15,6 miliar. Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 32,8 miliar apabila dibandingkan posisi akhir tahun 2011, naik 25 persen (Rp 6,6 miliar). Kredit Rp 57,7 miliar apabila dibandingkan pada posisi akhir tahun 2011, naik 25 persen (Rp 11,8 miliar).

Wahyu juga mengatakan PD BPR Bank purworejo adalah satu-satunya bank yang kepemilikannya 100 persen adalah milik Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sehingga hasil laba/keuntungan yang didapatkan, semuanya menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kemudian digunakan untuk pembangunan Purworejo. “Dengan demikian Bapak Ibu dan semua masyarakat, sudah memberikan kontribusi yang sangat berarti secara langsung untuk pembangunan daerah,” katanya

Wakil Bupati Suhar dalam sambutannya mengharapkan Bank Purworejo mampu menjadi generator pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Karena sebagian masyarakat kita sebenarnya memiliki potensi dalam berbagai bidang usaha, namun mengalami keterbatasan permodalan. “Sehingga dengan adanya kredit dari lembaga perbankan, tentu akan sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya,” katanya.

Nasabah yang beruntung mendapat hadiah utama berupa sepeda motor adalah Joko Hartanto dari Perum KBN dan PDAU Purworejo. Selain hadiah utama, juga diberaikan berbagai hadiah antara lain kulkas, mesin cuci, LCD, sepeda, kompor gas, kipas angin, dan hadiah hiburan lainnya.

Ngaku Polisi Tipu Mahasiswi UMP


Apa yang dilakukan oleh Septiana  Andrianto  (31) warga Desa Karang Gedang RT 02 RW I Kecamatan Sruweng, Kebumen tergolong nekad. Dengan mengaku anggota kepolisian Polres Kebumen, pemuda yang sehari-harinya sebagai  buruh swasta tersebut mengelabui Melati (21), bukan nama sebenarnya.

Akibatnya, Melati yang masih tercatat sebagai mahasiswi UMP (Universitas Muhammadiyah Purworejo) menderita kerugian sekitar Rp 20 juta. Tak hanya itu saja, tersangka juga sempat menggauli korban sampai tiga kali. Kapolsek Purworejo AKP Mangarif yang dikonfirmasi sejumlah wartawan membenarkan adanya kasus tersebut. Dijelaskan, kasus penipuan terhadap Melati terjadi sejak Oktober 2011.

Perkenalan antara Melati dan Septiana terjadi melalui jejaring sosial Facebook. “Dari perkenalan itu keduanya lantas bertemu pertamakali di Terminal Bus Purworejo akhir Oktober 2011,” kata Mangarif. Di awal pertemuan itu tersangka mengaku sebagai anggota kepolisian Kebumen. Setelah beberapa kali pertemuan keduanya merasa cocok dan sepakat menjalin hubungan asmara.

Namun lantaran niat awalnya sudah jahat, selama dalam proses menjalin hubungan tersangka sering meminjam uang dan benda berharga kepada korban. Oleh tersangka benda – benda berharga tersebut kemudian digadaikan bahkan ada yang dijual. “Harta benda itu berupa perhiasan emas seperti kalung, cincin dan gelang,  BPKB sepeda motor Honda Beat nomor polisi AA 6207 EL, serta Laptop merek Compaq,” ungkap Kapolsek.

Awalnya korban tidak sadar kalau sudah menjadi korabn penipuan. Namun lantaran tersangka kerap sekali meminjam harta benda dan tidak pernah dikembalikan akhirnya korban mulai curiga. Kecurigaan bermula saat korban menanyakan dan meminta barang yang dipinjam dikembalikan tapi tersangka selalu beralasan. Karena barang yang dipinjam tak kunjung dikembalikan keluarga korban kemudian mendatangi rumah tersangka.

Dari sinilah kemudian diketahui ternyata tersangka sudah beristri dan mempunyai dua anak. Terungkap pula jika tersangka yang selama ini mengaku sebagai anggota polisi ternyata hanya buruh swasta. Setelah identitasnya terkuak tersangka kemudian sempat menghilang hingga beberapa waktu. Meski demikian pihak keluarga korban tetap berusaha mencari keberadaan tersangka.

Namun karena tak kunjung ketemu akhirnya keluarga korban melaporkan kasus penipuan tersebut ke Polesk Purworejo. Selain kehilangan harta benda korban juga mengaku pernah digauli oleh sebanyak tiga kali di rumah kontrakan tersangka. Tersangka kemudian berhasil ditangkap aparat Polsek Purworejo di Pasar Baledono Sabtu (16/10) lalu.

Untuk penyidikan lebih lanjut kini tersangka diamankan di Polsek Purworejo. Turut diamankan barang bukti berupa HP Blackbery dan strok gadai BPKB sepeda motor milik korban. “ Tersangka melanggar pasal 378 KUHP 372 KUHP tentang tindak penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara,” jelas Kapolsek.

Dolalak Prigel Tampil memukau Peserta Asing


Saya cari manis kembang melati
disaya cari
manis kembang melati melati juga
yang manis kepada saya

Tembang pengantar adegan trance itu menghentak berirama cepat mengiringi gerak energik para pemain Dolalak Sanggar Tari Prigel Purworejo berjudul Lentera Jawa pada Pembukaan Festival Seni Internasional 2012 di P4TK Seni Budaya Yogyakarta, Senin kemarin (8/10).

Tak lama kemudian, para pemain wanita sebanyak 40 anak berusia SD dan SMP itu serentak melakukan adegan trance bersama. Itulah pucak tarian Lentera Jawa yang kemudian mendapat aplaus luar biasa dari penonton terutama dari manca negara.

Salah seorang peserta wakil dari Inggris, Steve Burell yang diminta memberikan sambutan menyatakan kekagumannya terhadap pentas Dolalak Lentera Jawa tersebut. "Tari Dolalak sangat bagus. Hebat sekali. Apalagi pemainnya anak-anak. Saya sangat salut anak-anak dari Purworejo tampil bagus. Mereka sungguh menghargai seni budaya sendiri," ujar Steve Burrel terpatah-patah menggunakan bahasa Indonesia.

Tak hanya Steve Burell, penonton yang memadati halaman P4TK memberikan aplaus panjang usai Dolalak dipentaskan. Anak-anak asuhan Melania Sinaring Puteri SSn memang tampil habis-habisan. Padahal sebelumnnya sudah pentas menari tari tradisi selama 16 menit pada pra-acara sebelum acara resmi dimulai. Barulah tarian inti Lentera Jawa berdurasi 10 menit beraksi menunjukkan kebolehannya.

Gerak ngetol, kirigan, pencik, dan saat trance begitu sangat luwes selaras dengan irama musik kendang, jidur, dan terbangan. Lentera Jawa sendiri diiringi lagu Dolalak sebanyak enam tembang.
Seusai Dolalak Lentera Jawa, acara juga dimeriahkan dengan tarian Kuncaraning Seni Budaya Bangsa oleh SMKI Yogyakarta. Sementara malamnya, seniman dari Timor Leste dan Kanada tampil di auditorium P4TK Seni Budaya.

Kesenian lain dari mancanegara yakni Malaysia, Belanda, Costarika, Inggris, Mexiko, Australia, Singapura, Papua New Guine, Venezuela. Acara ditutup pada Jum'at mendatang (12/10). Mereka akan tampil di Teater Arena dan auditorium P4TK Seni Budaya Yogyakarta tanpa membayar tiket alias gratis.

Jumat, 05 Oktober 2012

Hari Jadi Sebagai Wahana Introspeksi


Momentum peringatan Hari Jadi ke 1111 Kabupaten Purworejo, hendaknya digunakan sebagai wahana introspeksi diri. Merenungkan apa saja yang telah berhasil dilaksanakan dan mengidentifikasi hal-hal yang belum dapat kita selesaikan.

Hal itu diungkapkan Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain Mag, di hadapan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Purworejo, dalam rangka Peringatan hari Jadi ke 1111 Kabupaten Purworejo, Jum’at (5/10). Rapat paripurna istimewa dipimpin Ketua DPRD Purworejo Yuli Astuti, dan diikuti anggota DPRD serta pejabat dari seluruh instansi.

Menurut Bupati, dari tahun ke tahun, Kabupaten Purworejo selalu mengalami berbagai macam dinamika kehidupan, baik sosial, politik maupun  pembangunan. Tantangan, hambatan dan harapan  juga  menyertai dinamika tersebut. 


“Semua itu  merupakan pengalaman yang harus kita jadikan motivasi  untuk menatap masa depan yang lebih optimis dan menyelesaikan berbagai persoalan yang sedang maupun yang akan terjadi,” katanya.Setelah rapat paripurna, sore harinya peringatan hari jadi dilanjutkan dengan prosesi di altar Kayu Arahiwang Kelurahan Borowetan.

Senin, 01 Oktober 2012

AKBID Wisuda 52 Mahasiswa


Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo (Akbid BPBP) kambali mewisuida 52 ahli madya kebidanan, di ruang Arahiwang Setda Purworejo, Sabtu (29/9). Mahasiswa yang berhasil lulus dengan predikat Terpuji diraih Fina Juniatmaria AMd Keb dengan IP 3,56. Sedangkan 51 mahasiswa lainnya, lulus dengan predikat sangat memuaskan. 

Menurut Direktur Akbid BPBP, Nurma Ika Zuliyanti SST MKes, lulusan perguruan tinggi yang dipimpinnya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tidak saja dari jumlah mahasiswanya, namun juga kualitas lulusannya. “Akbid Purworejo juga sudah mendapat Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Disampaikannya, 52 mahasiswa tersebut telah telah mengikuti Ujian Akhir Program (UAP) dan lulus seratus persen. Para mahasiswa juga sudah menempuh tiga tahapan yaitu ujian Pantom, ujian OSCE dan karya tulis ilmiah. Disamping itu mereka juga sudah mengikuti ujian kompetensi untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). ”Surat ini gunanya untuk pegangan bekerja dan nantinya juga untuk mendirikan praktik ” kata Nurma.

Dia berharap, para lulusan dari AKBID Purworejo ini nantinya dapat diserap pasar kerja yang saat ini terus berkompetisi.    ”Kami juga lakukan praktik klinik bekerjasama dengan lembaga kesehatan seperti RSUD Saras Husada dan RSUD Kebumen, untuk menjembatani mahasiswa dalam mendapatkan pekerjaan,” katanya.

Pada kesempatan acara wisuda, juga sekaligus dilaksanakan Sumpah Profesi dari Dinas Kesehatan Provisni Jawa Tengah oleh dr Tatik Nurhayati MKes, yang juga disaksiskan  perwakilan Kopertis Wilayah IV Bambang Iswanto AKP.

Indonesia Terkorup di Asia Pasifik


Indonesia menempati peringkat pertama negara terkorup, dari 16 negara di Asia Pasifik. Posisi Indonesia, hampir sejajar dengan India, namun tahun berikutnya kejahatan korupsi di India mengalami penurunan.

Hal tersebut disampaikan Widagdo,  Auditor  Madya bidang investigasi Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Yogyakarta, ketika menjadi nara sumber pada sosialisasi anti korupsi, di gedung Wisma Budaya kompleks SMAN 7, belum lama ini. 

Sosialisasi diikuti perwakilan siswa SMA/SMK se Kabupaten Purworejo dengan tema “Pelajar mampu memerangi korupsi”, dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Drs Bambang Ariyawan MM. Hadir pada acara terseut Kepala BPKP DIY, Candra Imantara. Bupati yang sedianya membuka acara, meninggalkan acara pembukaan, karena harus mengikuti rapat paripurna DPRD.

Dikemukakan oleh Widagdo yang juga putra kelahiran Grabag Purworejo, Indonesia terpuruk akibat perilaku korupsi. Tindak pidana korupsi banyak yang menjerat para pejabat, diantaranya dua mantan Bupati Purworejo periode sebelumnya juga tersandung kasus tersebut. Berdasarkan data di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sepuluh  besar kabupaten/ kota bersih korupsi adalah Denpasar, Tegal, Surakata, Yogyakarta, Manokwari, Gorontalo, Tasikmalaya, Balikpapan, Kediri, dan Lhoksumawe.

Ditegaskan bahwa apapun definisinya, tidak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa, sehingga penanganannya pun harus luar biasa. Faktor yang mendorong terjadinya tindak korupsi antara lain keserakahan, kesempatan, kebutuhan, pengungkapan. Ketiadaan kendali untuk mencegah atau mendeteksi, berperan orang untuk berbuat korupsi. Upaya pemberantasan dilakukan secara represif, preventif dan educatif. Tapi mana yang lebih dahuu dijalankan, menjadi perdebatan yang belum ada jawabannya.

Terkait dengan hal ini, siswa bisa ikut beperan dalam pemberantasan korupsi. Diantaranya dengan ikut mengawasi dana OSIS. Mengkritisi laporan pertanggungjawaban organisasi kesiswaan. Mempraktekkan etika dan moral jujur, berani dan kritis. Siswa mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi. Namun ia mengingatkan agar dalam penyampaian aspirasi hedaknya secara santun, berbudi pekerti, bermoral, dan bertangunjawab.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Bambang Ariyawan MM, kepada pers menyatakan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menanamkan nilai luhur tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Diharapkan para peserta yang saat itu mengikuti, nantinya akan menyebar luaskan kepada rekan-rekannya, sehingga informasi tesebut semakin meluas. Pada saatnya nanti mereka sudah tertanam jiwa anti korupsi.

Karnaval Memperingati Hari Jadi Purworejo Cukup Meriah


Dibanding sebelumnya, karnaval memperingati Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke 1.111 Sabtu (29/9) lebih meriah dan cukup menyedot perhatian masyarakat. Tercatat sebanyak 68 peserta dari siswa SMA, instansi, dinas, BUMN dan kelompok masyarakat ikut ambil bagian dalam karnaval tersebut.
Bermacam-macam dan cukup kreatif apa yang ditampilkan dalam kegiatan karnaval tersebut. Mulai dari kreasi hasil pertanian seperi ketela, durian hingga kesenian tradisonal ndolalak, kuda lumping, topeng ireng tari kreasi moderen.

Tak kalah menariknya adalah kendaraan hias yang dipakai peserta. Kendararan dihias cukup kreatif, seni dan unik hingga cukup menghibur masyarakat. Tak hanya itu saja, setiap peserta ketika melewati panggung kehormatan atau saat melintas didepan Bupati Purworejo H Mahsun Zain M.Ag melakukan atraksi sehingga mendapat aplous meriah dari masyarakat.
Hingga berakhir, ribuan masyarakat yang menyaksikan karnaval tersebut tidak beranjak dari rute yang dilalui peserta sehingga jalanan macet total.