Sabtu, 09 Februari 2013

Lagi, Penipuan Mencatut Nama Dinas


Penipuan dengan modus mencatut nama lembaga pemerintah kini muncul lagi. Kini giliran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah dimanfaatkan sebagai kedok untuk meraup keuntungan seseorang. Modusnya mengaku dari sebuah media di Jawa Tengah, meminta sejumlah uang baik secara tunai atau tranSfer, dengan dalih partisipasi pemasangan iklan Listing Visit Jawa Tengah 2013.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah Dr Prasetyo Ariwibowo SH MSoc Sc, melalui suratnya nomor 350/0265 tertanggal 21 Januari 2013, menginformasikan adanya indikasi penipuan. Modusnya, ada seseorang yang mengaku bernama A Sugeng dari Media Mbangun Desa Jawa Tengah, meminta uang tunai dengan dalih partisipasi pemasangan iklan berwarna Listing Visit Jawa Tengah 2013. Iklan tersebut dijanjikan akan dimuat di kalender Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Propinsi Jawa Tengah tahun 2013.

Terkait dengan hal itu, ia minta apabila ada pihak-pihak yang mengatasnamakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang meminta uang tunai atau transfer, agar tidak ditanggapi. Ditegaskan bahwa hal tersebut merupakan bentuk penipuan.

Jumat, 08 Februari 2013

Purworejo Masuk Enam Besar Terbaik LBS Tingkat Jateng


Kabupaten Purworejo masuk nominasi enam besar dalam pelaksana terbaik lomba Lingkungan Bersih Sehat (LBS) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Lima daerah lainnya adalah Kabupaten Demak, Banyumas, Boyolali, Wonogiri, dan Kebumen. Penilaian tersebut berdasar kelengkapan administrasi dan data dukung yang telah diteliti di tingkat Provinsi.

Untuk penentuan terbaik pertama, tim penilai dari Provinsi Jawa Tengah melakukan penilaian langsung ke Kabupaten Purworejo, Selasa (5/2). Tim Penilai  yang berjumlah empat orang itu terdiri dari Meilina Sri Wahyuningsih dari TP PKK Provinsi, I Made Madawi Daryana SKM MKes dari Dinkes, Hardono Agus SH dari Badan Lingkungan Hidup, dan Ir Giyono dari Bapermasdes.

Ketua Tim penilai Meilina Sriwahyuningsih mengatakan kunjungan di enam kabupaten pelaksana terbaik ini, tujuannya untuk melihat secara lansung dan mensinkronkan data adminstrasi dengan data dukung serta data fisik lingkungan bersih sehat. Termasuk juga kesadaran masyarakatnya  dalam berperilaku hidup sehat.

Hasil penilaian langsung kunjungan lapangan, menurutnya, akan menentukan terbaik pertama untuk mengikuti lomba LBS tingkat nasional. “Kabupaten yang nantinya terpilih ke tingkat nasional akan dilakukan perbaikan-perbaikan dari provinsi,” katanya.

Lebih lanjut Meilina menegaskan penilaian ini dilakukan secara professional. Tim penilai dituntut harus sesuai dari mulai administrasi, data dukung, dan data fisik dilapangan beserta perilaku hidup bersih sehat masyarakat. “ Tidak ada titipan ataupun pesanan sama sekali. Kami akan menilai seobyektif mungkin,” tandasnya.

Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg mengatakan bahwa tingkat kesadaran masyarakat tentang lingkungan bersih sehat sudah tinggi. Tentu ini didukung pemkab yang melakukan penyuluhan dan memberikan bantuan komposter untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik. Demikian juga untuk keberadaan TPA di Kabupaten Purworejo telah dikelola dengan baik.

“Makanya saya optimis Kabupaten Purworejo memiliki LBS yang baik dengan didukung dari berbagai elemen masyarakat. Saya bersama tim sudah melihat kabupaten lain, dan untuk itu kami siap berlaga ditingkat Nasional,” tandas Bupati disambut tepuk tangan para hadirin.

Selain melihat data adminsitrasi, Tim Penilai juga melihat pameran dari hasil ketrampilan dan kerajinan tangan di Plaosan Kelurahan Purworejo Kecamatan Purworejo. Tim penilai langsung turun ke empat RW di Plaosan yang menjadi sasaran penilaian. Meski sudah diarahkan oleh tim kabupaten, tim penilai blusukan sesuai kehendaknya untuk menilai tempat-tempat yang dianggap penting